Kuku kering adalah musuh utama kerapuhan—ketika kadar air di lapisan keratin turun di bawah 16%, kuku menjadi getas seperti kertas. Paparan sabun, deterjen, dan AC ruangan mempercepat penguapan kelembapan alami. Solusinya adalah rutinitas pelembapan yang tepat, dimulai dari kutikula hingga ujung kuku.

Minyak kutikula alami adalah senjata ampuh. Minyak jojoba meniru sebum kulit manusia, sehingga penyerapannya sempurna. Oleskan 1–2 tetes di setiap kutikula malam hari, pijat lembut 30 detik. Studi di International Journal of Cosmetic Science membuktikan bahwa penggunaan minyak jojoba setiap hari selama 4 minggu meningkatkan hidrasi kuku sebesar 38%. Alternatif lain: minyak argan, vitamin E cair, atau shea butter murni.

Krim tangan dengan bahan humektan (urea, gliserin, asam hialuronat) juga esensial. Pilih yang berlabel “untuk tangan dan kuku” dengan urea 5–10%. Aplikasikan setelah cuci tangan—jangan tunggu kering sepenuhnya. Lapisan tipis krim akan mengunci air di stratum korneum. Penelitian dermatologi di Jerman menunjukkan bahwa krim urea 10% mengurangi skor kekeringan kuku dari 3,2 menjadi 1,1 (skala 0–4) dalam 2 minggu.

Rutinitas pelembapan 3 langkah (pagi & malam):

  1. Cuci tangan dengan sabun lembut bebas SLS, keringkan tepuk-tepuk (bukan gosok).
  2. Oles minyak kutikula → pijat hingga meresap.
  3. Tutup dengan krim tangan tebal di malam hari, tipis di siang hari.

Gunakan sarung tangan katun saat tidur setelah langkah 3 untuk efek sauna mini—kelembapan terperangkap semalaman. Hindari kutek remover beraseton; pilih yang berbasis etil asetat. Sekali seminggu, rendam tangan dalam campuran minyak zaitun hangat + madu selama 10 menit. Dalam 3–4 minggu, kuku Anda akan lentur, kutikula rapi, dan risiko patah berkurang drastis.